Harga Lutut Kita 200 Juta...

MESIN CUCI MEMBUAT BAHAGIA


Hello sahabat netizen, satu cerita lagi ini dari keluarga kecil kami

Pristiwa ini terjadi kira-kira 5 tahun yang lalu, bulan apa saya sudah lupa, yang jelas saat itu di musim hujan seperti ini. Waktu itu kami bertengkar, tentu saja suami dan saya. Pertengkaran kami memperebutkan ketidak mauan kami berdua untu mencuci pakaian. Pagi itu kami meninggalkan rumah kediaman untuk aktivitas seperti biasa. bekerja. Kami meninggalkan jemuran di teras depan rumah kami dalam keadaan basah. Menjelang sore kami baru sampai rumah. Ternyata jemuran yang kami jemur tadi pagi tidak kering karena seharian hujan. Entah bagaiman awalnya ahkirnya kami rebutan enggan untuk mencuci pakaian.  emosi saya dan emosi suami juga. Huh...! benar benar panas hati di musim hujan waktu itu.

Hari berikutnya akhirnya kami memutuskan untuk membeli mesin cuci. Kami pergi ketoko elektronik termurah dan terdekat, sampai disana saya dan suami binggung menentukan pilihan antara mesin cuci satu tabung atau mesin cuci dua tabung. Kami orang kecil, dompet kami juga kecil. delema  melanda. bila  pilihan  mesin cuci satu tabung uang kami  di dompet habis dan bila memilih yang lebih murah kerja mesin cuci dua tabung ini masih manual masih  butuh bantuan  pemiliknya. akhirnya suami ikut saja dengan pilihan saya yaitu mesin cuci satu tabung.

Sore itu mesin cuci pilihan kami datang, dengan basa basi sedikit kami persilahkan kurir untuk meletakkan mesin cuci di tempat yang sudah kami persiapkan, tanpa panjang lebar kurir pulang kembali ketokonya. cepat cepat saya menyuci setumpuk pakaian kotor kami sekeluarga.

Setelah itu kami tidak pernah bertengkar lagi.








Comments